Sabtu, 13 Maret 2010

Tips untuk maksimal dalam bekerja

I can’t live without music. Itulah yang sering dikatakan orang-orang yang telah menganggap musik sebagai bagian dari hidup mereka. Ada sesuatu yang hilang jika tidak mendengarkan musik bahkan untuk sehari saja. Ipod dan MP4 player selalu setia memutarkan lagu-lagu favorit di mana pun dan kapan pun bahkan saat sedang bekerja di kantor.

´Bekerja´ dan ‘mendengarkan musik’ seolah dua aktifitas yang bertolak belakang. Bekerja identik dengan aktifitas yang membutuhkan konsentrasi dan dekat dengan formalitas sementara mendengarkan musik seringkali dikaitkan dengan kegiatan mencari hiburan atau kesenangan. Namun hal tersebut tidak menjadikan keduanya tidak bisa dilakukan secara bersamaan.

Mendengarkan musik saat sedang bekerja memang lazim dilakukan oleh para karyawan baik karena memang sudah terbiasa sampai sengaja agar tetap semangat. Menggabungkan working with pleasure memang terkadang diperlukan apalagi jika ternyata berdampak positif terhadap produktifitas kerja. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa karyawan yang menggunakan earphone untuk mendengarkan musik saat bekerja cenderung menunjukkan peningkatan kinerja dibandingkan yang tidak mendengarkan. Hal ini berlaku pula pada pemasangan background music di tempat kerja sebuah pabrik.

Hubungan musik dengan produktifitas kerja dimulai dari efek musik terhadap perasaan atau kondisi kejiwaan manusia. Musik dipercaya dapat meningkatkan semangat, membuat rileks, bahagia sampai menstimulasi pikiran. Hal ini-lah yang diperlukan oleh para karyawan yang seringkali merasa bosan, lelah, dan mengantuk akibat melakukan pekerjaan yang sama selama seharian. Jika semangat karyawan sudah menurun, maka produktivitas pun akan menurun. Musik, terutama yang sesuai dengan selera pendengarnya, dapat mengurangi rasa jenuh dan lelah dan membangkitkan semangat kerja kembali.

Melihat hasil penelitian ini, beberapa perusahaan di Amerika Serikat telah menggunakan musik latar sebagai pengiring kerja bagi karyawannya. Namun, benarkah kondisi ini berlaku untuk semua jenis perusahaan, kepribadian karyawan, kondisi tempat kerja, dan sebagainya? Untuk itu ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penyajian musik di tempat kerja.

1.Jenis musik.
Tidak semua jenis musik memberikan efek yang sama pada situasi tertentu. Misalnya jika pekerjaan Anda membutuhkan konsentrasi penuh, musik instrumental yang memiliki melodi ringan dengan beat yang sedang dinilai cocok untuk menemani Anda. Musik klasik dengan full orchestra terkadang justru membuat kepala pusing dan distracting karena temponya yang naik turun. Tapi jika Anda butuh tenaga ekstra untuk mengerjakan pekerjaan Anda, dengarkan lagu rock atau techno dengan upbeat rhythm. Yang lebih baik lagi Anda mendengarkan lagu yang sesuai dengan selera musik Anda, sehingga Anda dapat lebih enjoy tanpa harus merasa terpaksa mendengarkannya.

2. Tempat kerja.
Musik tidak akan banyak berpengaruh jika suasana kerja memang bising. Karena selain musiknya tidak terdengar, pemutaran musik justru mengacaukan konsentrasi karena terlalu banyak suara yang mengelilingi. Ada beberapa perusahaan yang menerapkan larangan penggunaan headphone atau mendengarkan musik selama bekerja karena dikhawatirkan karyawan tidak mendengar suara dering telepon (yang mungkin berasal dari klien) atau alarm kebakaran.

3. Jenis kepribadian.
Ada beberapa orang dengan kepribadian tertentu yang tidak suka mendengarkan musik saat bekerja. Mereka justru menganggap suara musik dapat menganggu konsentrasi mereka. Suasana yang tenang dan damai adalah kondisi ideal bagi mereka untuk bekerja.

4. Urutan pemutaran lagu.
Setelah mengetahui bahwa musik klasik dapat menstimulasi otak agar dapat bekerja lebih cepat dan cermat namun dapat juga mengurangi stress, banyak orang yang cenderung memutar lagu klasik berulang-ulang. Hal ini belum tentu tepat sebab kondisi kerja karyawan tidaklah sama per-jamnya. Berikut adalah beberapa patokan sederhana yang dapat diikuti:

a. Untuk pagi sampai menjelang siang hari, saat kondisi tubuh masih fresh dan semangat kerja masih tinggi, lagu-lagu klasik dan jazz ringan tepat untuk diputarkan. Karena di saat seperti ini kinerja dan vitalitas yang mantap sangat diperlukan sehingga dibutuhkan lagu-lagu yang dapat menstimulasi tubuh dan pikiran. Lagu-lagu pop romantis biasanya memenuhi kriteria ini.

b. Setelah makan siang, putarkan lagu dengan tempo yang lebih lambat dari lagu pada poin pertama di atas. Sebab saat itu tubuh tidak se-fit saat pagi hari, jadi butuh relaksasi sebentar.

c. Jangan terlalu lama memutarkan lagu bertempo lambat karena bisa-bisa karyawan menjadi mengantuk. Segera boost up semangat mereka dengan lagu-lagu bertempo cepat.

d. Menjelang jam pulang kantor, saat beban pekerjaan sudah mulai berkurang, kembalikan tempo musik seperti pada poin 1 dan 2 agar mereka menjadi tenang dan rileks.
About The Author
Bie, that's my name. Im just an ordinary blogger.Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id. Eam no corpora maluisset definitiones.
Share This
Subscribe Here

0 komentar:

Posting Komentar

 

Site Info

Akyura Stratos Copyright © 2009 DarkfolioZ is Designed by Bie Blogger Template for Ipietoon
In Collaboration With fifa